Senin, 16 April 2012

Problematika Hati

"dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabbmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu berdiri" (Qs. Ath-Thur :48)
Salam semangat kawan-kawan.... sedikit akan saya share mengenai Problematika Hati. sedikit menggelitik memang, karena kali ini yang akan saya bagi menyinggung tentang Tuhan. tidak masalahkan, toh pada hakikatnya kita hidup karena ada yang menghidupkan. heeemm mungkin ini efek dari keadaan saya yang sudah tiga hari ini tidak baik (sakit), mohon doa semoga Allah tambahkan sabar dan segera disembuhkan. semoga tidak membosankan ya kawan... langsung kita simak yuk.
Dalam dekapan masalah yang begitu berat menghimpit, terkadang hati kecil sering lirih berujar; "ya Allah , entah berapa kali pintaku terucap diiringi linangan air mata yang kerap mengalir deras, entah sudah berapa kali diri ini berharap akan datangnya perubahan dan perbaikan, kenapa belum juga Engkau bukakan pintu kemudahan untukku?? apalah artinya aku hidup jika selalu didera kemalangan " Astaghfirullah, naudzubillah.. semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar dan selalu bersyukur. dari Bukhori dan Muslim, Rasulallah SAW bersabda " Janganlah seseorang dari kamu mengharapkan mati disebabkan oleh penderitaan yang menimpa padanya, maka apabila keadaan memaksa, maka berdoalah; ya Allah lanjutkanlah hidupku ini, selama hidup ini lebih baik bagiku, Dan segerakanlah matikan diriku ini, apabila mati itu lebih baik bagiku" (Muttafaq alaih)
seringkali kita merasa kemiskinan, kekurangan hidup, sulitnya mencari nafkah, sakit dan belum datangnya jodoh adalah musibah. Maka sesungguhnya kekayaan, kemewahan, kebersamaan bahkan kepopuleran adalah musibah bagi orang-orang yang tidak mampu menjaganya. Bahkan itu adalah pintu datangnya kehinaan bagi mereka yang tidak mampu bersabar dalam kenikmatan. kata pepatah yang selalu saya ingat "kekayaan dan kebahagiaan adalah bukan milik orang yang mengumpulkannya, tetapi milik orang yang menikmatinya".
Jika saja kita mau membandingkan tentang musibah yang kita derita dengan pemberian Allah yang tidak terhingga, pasti hati kita diselimuti pujian kepada-NYA, mulut kita tak henti-hentinya melantunkan syukur.
bahkan jika kita membuka mata batin kita untuk menatap keMahabesaran Allah. Sesungguhnya rasa malu kita kepada Allah, ketika musibah datang kita mengemis kasih Allah, agar dia merubah penderitaan kita menjadi kebahagiaan, tapi ketika kebahagiaan itu telah kita raih, tidak jarang kita memperlihatkan ketidak syukuran. Terkadang betapa kita menjadi manusia yang tidak tahu balas budi yah??
Kehidupan yang kita alami adalah proses perjuangan yang tak pernah henti . Ada saat dimana kebahagiaan begitu akrab menemani, tetapi disaat yang lain penderitaan begitu senang bersemayam didalam hati. Sungguh, dua keadaan ini memerlukan kekuatan agar kita tetap bertahan kepada kebenaran. Jika kita tidak memiliki kekuatan, maka bukan saja kehidupan akan terasa menyulitkan, tetapi hari demi hari akan selalu dihinggap rasa ketakutan.
Harus yakin, bahwa ada kemudahan setelah kesusahan. Mari untuk tidak bersedih, tidak merasa terhina karena deraan kemiskinan, tidak merasa sepi dalam kesendirian, dan tidak merasa hampa dalam ketiadaan. Sebab perasaan seperti inilah yang mungkin akan menumpulkan mata batin kita tentang kemahabesaran Allah.
Bersandar kepada Allah, mengadukan nasib diri dengan ketawadhuan, dan terus intropeksi, karena penyebab semua ini sesungguhnya bukan karena Allah tidak berpihak kepada kita, melainkan semua itu lahir dari kesalahan diri yang begitu banyak melanggar larangan-Nya.
Semoga Allah membuka pintu hati kita, khususnya saya agar mampu menemukan hikmah dibalik setiap musibah yang datang,dan yakin bahwa dibalik setiap musibah yang menyakitkan jika kita bersabar dan bersyukur, tersimpan kebaikan yang begitu banyak.
semoga ini bermanfaat, tanpa sedikitpun ada maksud menggurui, justru ini adalah bukti betapa saya masih sangat jauh dari Allah, betapa saya masih sangat menjadi manusia yang tidak tahu balas budi. semoga Allah mengampuni.
Jakarta, 16 April 2012
Zy

11 komentar:

  1. kadang kita merasa bahwa orang2 kaya nan bahagia itu lebih baik di hadapan Allah, padahal belum tentu, karena ada yang namanya Istidraj, yaitu kesuksesan di dunia yang tidak barengi dengan semakin dekatnya hamba kepada Allah, dan kadang kita merasa kalau Allah tidak sayang sama kita karena banyaknya masalah yang mendera.. padahal mungkin kitanya aja yang terlalu berlebihan, ketika Allah memberikan masalah kita langsung mengeluh sedangkan ketika Allah memberikan nikmat sering juga kita lupa bersyukur, yah itulah manusia :)

    btw semoga cepat sembuh, semoga sakitnya dapat menghapus dosa :)

    BalasHapus
  2. Aamiin.... terimakasih mba NF doa'nya, Jazakillah..


    ya benar sekali mba, bahkan banyak dari mereka yang bergelimang kemewahan justru selalu dihantui rasa ketakutan dan kekhawatiran akan kehilangan apa yang dimilikinya. bukan hanya itu, bahkan ada yang selalu sibuk mngumpulkan harta sampai tak sempat menikmatinya.

    padahal beban ujian itu telah trukur, dan Alah tidak mungkin salah mengukurnya ..... "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya"

    semoga kita termasuk orang yang selalu berhusnudzon, berfikir bahwa ujian sebagai sarana Allah u/ mencerdaskan dan tarbiyah untuk meningkatkan keimanan kita...

    waaahhh seneng sekali Mba NF mampir lagi ^_^
    makasiiih #peluk ah hihi

    BalasHapus
  3. Benar sekali, Mbak. Di setiap peristiwa, sepahit apa pun itu, pastilah tersimpan hikmah dan rahasia skenario Allah yg tdk kita ketahui. Kadang kita menganggapnya buruk, tetapi Allah justru menganggapnya baik. Karena Dia-lah yg maha tahu skenario setiap hamba-Nya. Tetap semangat dan terus husnuzhan kpd Allah, Sobat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya benar sekali Mas Irham
      karena Allah-lah sang Sutradara Kehidupan..

      Amiin..Smoga tetap Smangat, tetap Husnuzhon kepada Allah..

      Terimakasih kunjungannya Mas..
      silahkan di minum dulu Kopinya ^_^

      Hapus
    2. Oh, Maaf, ternyata ada kopinya juga toh. Hehe... Baiklah, saya sruput dulu ya. Hmmm... makasih banyak. alhamdulillah

      Hapus
    3. hihihi.....
      biar ga ngantuk mas... soalnya entrinya ng-bosenin... hihihi jadi tak suguhin kopi ^_^

      Hapus
  4. semoga bermanfaat... khususnya buat saya pribadi :)

    terimakasih kunjungannya mas Awi
    silahkan di minum dulu kopinya

    jangan lupa di Follow ya mas :)

    BalasHapus
  5. 1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
    2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
    3. yang memberatkan punggungmu?
    4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu
    5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
    6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
    7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
    8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap

    (QS.Alam Nasyrah:1- 8)

    ::Semangat!!::

    BalasHapus
  6. #peluuuukkkk

    makasih ya mba sudah mengingatkan

    semangat ^_^

    BalasHapus