Kamis, 19 April 2012
Nikmat Tuhan manakah yang pantas kudustakan??
Ruang Musolla dengan ukuran minimalis yang selalu menjadi ruang penyejuk hatiku, ruang yang kuhampiri di sela-sela aktivitas rutin yang cukup menyita waktu, ruang yang menjadi tempat istirahatku di dalam shalat.
Musolla kampus. Selalu ada rasa nyaman, tentram dan menyejukkan atau mungkin juga karena aktivitasku hari ini yang sangat padat di kantor, belum lagi harus menyelesaikan dua kelas (kuliah)ditambah keadaanku yang masih sangat lemah.
Senja itu, di dalamnya kubersimpuh, kutengadahkan wajah menyusuri langit-langit ruang sederhana tersebut, sejeda kemudian tertunduk dalam diiringi hela nafas yang panjang, cukup berat terasa bergetar jiwaku dalam alunan hati, duhai Rabbi... Segala puji bagi-Mu, ya Allah, yang menjadikan ujian sebagai tanda cinta bagi hamba-MU.
Seusai solat, sebentar beristirahat Sekelebat rekam memori melintas benak. ah begitu kerdilnya saya, lima hari saat sakitku begitu berat terasa, mengeluh, merintih, menangis tanpa henti. Penyakit ini memang sering sekali kambuh, salahku juga yang tidak begitu pandai menjaga kondisi tubuh, sakit kali ini entah kenapa begitu berat, entah kenapa tidak begitu sabar saya menghadapinya, entah begitu terasa putus asa.
Astaghfirullah, Lalu nikmat Tuhan manakah yang pantas kudustakan?
Ampunilah dosaku ya Rabbi....
Ya Rabbi yang Mahamulia, yang hati-hati kami terletak di antara jemari-Mu, yang Engkau Maha Membolak-balikkannya atas kehendak-Mu,yang kokohkan atap langit tanpa tiang penyangga, yang hamparkan bumi tanpa ujung terpandang bola mata. Duhai dzat yang Mahatahu apa yang tersembunyi di dalam setiap hati, yang Maha Menutup aib yang sekiranya menodai jiwa, ya Rabbi yang Mahasegala. Hamba memohon ampunilah segala dosa-dosaku, hamba mengharap, dan hamba bertawakal atas jalan yang Engkau tentukan. Jadikan jalanku jalan menuju-Mu, jalan cahaya-Mu, jalan para pejuang perindu-Mu, dan jadikan ujung perjalananku adalah pengampunan-Mu, ridha-Mu, rahmat-Mu, wajah Mahamulia-Mu. Allahumma aamiin.
sakit yang mendera sejak lima hari yang lalu adalah sebuah pembelajaran yang teramat besar, perjalanan cahaya yang selalu membuatku penuh syukur adalah nikmat yang begitu manis menghias jiwa.
Jika hari ini adalah rangkaian kesulitan, kepenatan, kesedihan, kegundahan, lalu bagaimana dengan hari kemarin yang telah hadir begitu banyak kemudahan, kebahagiaan, ketenangan? Bukankah tak ada nikmat-Nya yang pantas kudustakan? Semua hadir silih berganti, dimana hal satu menyeimbangkan hal yang lainnya, bukankah bahagia adalah untuk syukur dan kesedihan adalah untuk sabar? ah lagi-lagi penyesalan yang teramat, sungguh begitu kerdilnya saya, "Zy... nikmat Tuhanmu yang manakah yang pantas kau dustakan??? (QS. Ar-Rahman : 13)"
Berderai dalam keharuan dan rasa malu yang membuncah pada-Mu, ya Rabbi, untuk banyak nikmat-Mu yang belum mampu tersyukuri. ampunilah... ampunilah...ampunilah ya Rabb..
"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang banyak bersyukur kepada-Mu, banyak berdzikir kepada-Mu, banyak beribadah kepada-Mu, mentaati-Mu, amat tenang bersama-Mu, dan benar-benar kembali dan bertaubat kepada-Mu." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi).
waaduuhhh telat masuk kelas.... #tissu manah tissu
Zy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hari ini saya juga mengalami sesuatu yang membuat saya malu pada Allah.. tadi pagi saya marah karna akhir-akhir ini rejeki saya ko terasa seret sekali, saya marah dan menganggap Tuhan pelit *astaghfirulloh...*
BalasHapustapi alhamdulilah kemudian saya disadarkan bahwa kenikmatan yg Allah kasih untuk hari ini saja sudah sangat banyaknya, kenapa saya marah hanya karna saat ini sedang kesulitan keuangan...
pelajaran moral yang saya renungi : ketika kita ditimpa kesulitan, coba rasakan dan ingat-ingat saja apa kenikmatan Allah, niscya hati akan lebih lapang karna nikmatNya ternyata lebih banyaaak ketimbang kesulitan kita.. :)
semoga kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan pintar mengambil hikmah dari setiap cobaan ya mba ^_^
Hapusterimakasih kunjungannya sobat...
Syafakillah mbak :)
BalasHapusMaka Nikmat Tuhan mu yang manakah yang engkau dustakan ??
Maha suci Allah dengan segala firmannya.... :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapussyukran katsiran mba... jazakillah ^_^
Hapussalah satu ayat kesukaanku "Fabiayyi 'alaa irabbikuma tukadzibaan".. tapi sekarang sudah sembuh kaan :)
BalasHapusalhamdulillah sudah sembuh mba
Hapusterimakasih mba'e ^_^
Semoga Alloh senantiasa terus memberikan kesehatan untukmu saudaraku. Sehat untuk senantiasa Istiqomah dalam Ibadah kepada-Nya. Sehat untuk senantiasa memberikan banyak manfaat kepada ummat...
BalasHapusSEMANGAAAATT...!!!
Aamiin... semoga
Hapussyukran katsiran akhi.. jazakallah ^_^
Pakai ayat dan hadist, dan aku suka posting ini! ^_^
BalasHapusterimakasih sobat ^_^
Hapusmohon maaf nih bannermu baru aku pasang hari ini, kemaren ada sedikit broblem pada blog, makasih juga Link'a ^_^
Fabiayyi 'ala i robbikuma tukadzziban...sebuah ayat yang selalu mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas semua nikmat yang kita dapatkan :)
BalasHapusya, ayat yang selalu mengingatkan kita
Hapusterimakasih kunjungannya bang ^_^