Rasa ini begtu kuat
tapi ragu menyelinap begitu cepat
Tebarkan kebimbangan distiap sudut
Takut..
Saat mendekat..
Tak sanggup hancur suatu saat
Sakit..
Menahan cinta tak terucap
Menahan rindu ingin mendekap
Hanya goresan tinta..
yang mungkin tak bermakna
Hanya barisan kata
Tanpa arti luar biasa
tapi ini tulus benar bertahta
Walau menyiksa jiwa raga
Kamis, 25 Februari 2010
Minggu, 21 Februari 2010
Qamu
Kamu adalah impian
Kumpulan sebuah angan
dan serpihan harapan
Kamu adalah panorama
Hadirkan sejuta nuansa
Pesona tiada tara
Kamu seolah kisah nyata
Taburkan warna-warni dunia
Berikan makna cinta
Kamu adalah impian
Tetap menjadi impian, angan, & harapan
Hingga Tuhan kirim kamu dalam kehidupan
Kumpulan sebuah angan
dan serpihan harapan
Kamu adalah panorama
Hadirkan sejuta nuansa
Pesona tiada tara
Kamu seolah kisah nyata
Taburkan warna-warni dunia
Berikan makna cinta
Kamu adalah impian
Tetap menjadi impian, angan, & harapan
Hingga Tuhan kirim kamu dalam kehidupan
Senin, 08 Februari 2010
Ketika Fajar Membuai
Fajar membuai..
Hancurkan kegelapan
bisikkan sejuta harapan
Membelai smua impian
Terbangkan smua angan
Fajar membuai..
Mendekap asa penuh makna
Mengurung rasa putus asa
Mencekek malas yg melanda
Mematikan rasa tidak percaya
Fajar membuai..
Memberi makna kehidupan
Tebarkan kebahagiaan
Membagikan kasih sayang
Tersenyum menanti kita datang.
Hancurkan kegelapan
bisikkan sejuta harapan
Membelai smua impian
Terbangkan smua angan
Fajar membuai..
Mendekap asa penuh makna
Mengurung rasa putus asa
Mencekek malas yg melanda
Mematikan rasa tidak percaya
Fajar membuai..
Memberi makna kehidupan
Tebarkan kebahagiaan
Membagikan kasih sayang
Tersenyum menanti kita datang.
Selasa, 02 Februari 2010
oleh Maziyatul Fikriyah
(belum ada judul)
Senyum, canda & tawa
slalu ku hadirkan...
kalahkan derita kehidupan
walau masih terlihat
mencoba ku tepis & ciptakan suasana riang
'ku hanya 'tak mau kau iba
dan ciptakan kesedihan
cukup 'ku yang rasakan
izinkan ku ciptakan kebohongan
demi kebahagiaan
tenang saja kawan 'tak 'kan lama..
dokterpun berani memutuskan
berapa lama ku bertahan
rasakan kehidupan
dan siksaan yang menyakitkan
tenang saja kawan...
aku menikmatinya
tak sulit..tak ada beban...
hanya sedikit mengerikan
saat ku bayangkan sendiri tak berkawan
aku yakin..
sangat gelap..
sunyi..senyap..
hanya ditemani sehelai kain kafan
yang masih ku ragukan setiaannya
oh tuhan..
ku mohon...
jangan larang aku menangis...
aku janji hanya saat ini..
dan hanya didepan Mu..
(belum ada judul)
Senyum, canda & tawa
slalu ku hadirkan...
kalahkan derita kehidupan
walau masih terlihat
mencoba ku tepis & ciptakan suasana riang
'ku hanya 'tak mau kau iba
dan ciptakan kesedihan
cukup 'ku yang rasakan
izinkan ku ciptakan kebohongan
demi kebahagiaan
tenang saja kawan 'tak 'kan lama..
dokterpun berani memutuskan
berapa lama ku bertahan
rasakan kehidupan
dan siksaan yang menyakitkan
tenang saja kawan...
aku menikmatinya
tak sulit..tak ada beban...
hanya sedikit mengerikan
saat ku bayangkan sendiri tak berkawan
aku yakin..
sangat gelap..
sunyi..senyap..
hanya ditemani sehelai kain kafan
yang masih ku ragukan setiaannya
oh tuhan..
ku mohon...
jangan larang aku menangis...
aku janji hanya saat ini..
dan hanya didepan Mu..
Mungkin Lain Waktu
oleh Maziyatul Fikriyah
Bukan pengalaman pribadi
tapi kisah nyata sang kupu-kupu malam
saat aku hendak berbincang tentang penyesalan
(Astaghfirullah..smoga dimaafkan)
..................................
Terhempas...
Di lembah hina
'Tak ada senyum - sapa
Apa lagi canda - tawa
Hanya rayuan mesra
Tatapan menggoda dan
Nafsu yang hina
Dari mulut penikmat setia
Terkapar...
Menjadi raga yang tak berguna
'Tak ada cahaya
Patahkan harapan & cita
Terdampar...
Di lembah yang tak bisa ku tolak
Di lembah yang hina
Di lembah yang tawarkan kekayaan
Tersiksa...
Oleh tatapan menjijikkan
Gunjingan menyakitkan
Dan hinaan yang mematikan
Tapi tak ada pilihan
Hanya keterpaksaan
Atas dosa yang menjanjikan kebahagiaan
Atas salah yang memberikan harapan
Walau sakit...
Walau direndahkan
Tapi beri ku kesempatan
'Tuk nikmati kehidupan
Maaf tuhan...
Mungkin lain waktu...
Bukan pengalaman pribadi
tapi kisah nyata sang kupu-kupu malam
saat aku hendak berbincang tentang penyesalan
(Astaghfirullah..smoga dimaafkan)
..................................
Terhempas...
Di lembah hina
'Tak ada senyum - sapa
Apa lagi canda - tawa
Hanya rayuan mesra
Tatapan menggoda dan
Nafsu yang hina
Dari mulut penikmat setia
Terkapar...
Menjadi raga yang tak berguna
'Tak ada cahaya
Patahkan harapan & cita
Terdampar...
Di lembah yang tak bisa ku tolak
Di lembah yang hina
Di lembah yang tawarkan kekayaan
Tersiksa...
Oleh tatapan menjijikkan
Gunjingan menyakitkan
Dan hinaan yang mematikan
Tapi tak ada pilihan
Hanya keterpaksaan
Atas dosa yang menjanjikan kebahagiaan
Atas salah yang memberikan harapan
Walau sakit...
Walau direndahkan
Tapi beri ku kesempatan
'Tuk nikmati kehidupan
Maaf tuhan...
Mungkin lain waktu...
Derita Ibu Kota
Mereka…
Sinis...
Tak ada gerak walau sedikit
Jangankan tergerak
Melirikpun enggan
Membisu…
Hanya mampu mengernyit
Seolah mengumpat sengit
Mendengar ocehan yang semakin pekik
kami…
Selalu tersenyum….
Tutup rapat derita kehidupan
Seraya tetap senandung ria
Walau entah mereka anggap apa
Sinis…
Melirik…
Seraya jemari tangan menghadang
Saat sekantong plastik (yang kami anggap kehidupan ) disodorkan
Tidak 1 sen pun !!!
Kami…
Yang mereka anggap Sampah !!!
Hanya seonggok sampah
Menghiburpun tak dianggap
Hanya bisa pecahkan gendang telinga.
Mereka …
Ya… mereka para penikmat ibu kota
Dan Kami…
Hanya pengamen jalanan
Sinis...
Tak ada gerak walau sedikit
Jangankan tergerak
Melirikpun enggan
Membisu…
Hanya mampu mengernyit
Seolah mengumpat sengit
Mendengar ocehan yang semakin pekik
kami…
Selalu tersenyum….
Tutup rapat derita kehidupan
Seraya tetap senandung ria
Walau entah mereka anggap apa
Sinis…
Melirik…
Seraya jemari tangan menghadang
Saat sekantong plastik (yang kami anggap kehidupan ) disodorkan
Tidak 1 sen pun !!!
Kami…
Yang mereka anggap Sampah !!!
Hanya seonggok sampah
Menghiburpun tak dianggap
Hanya bisa pecahkan gendang telinga.
Mereka …
Ya… mereka para penikmat ibu kota
Dan Kami…
Hanya pengamen jalanan
Langganan:
Postingan (Atom)