Mereka…
Sinis...
Tak ada gerak walau sedikit
Jangankan tergerak
Melirikpun enggan
Membisu…
Hanya mampu mengernyit
Seolah mengumpat sengit
Mendengar ocehan yang semakin pekik
kami…
Selalu tersenyum….
Tutup rapat derita kehidupan
Seraya tetap senandung ria
Walau entah mereka anggap apa
Sinis…
Melirik…
Seraya jemari tangan menghadang
Saat sekantong plastik (yang kami anggap kehidupan ) disodorkan
Tidak 1 sen pun !!!
Kami…
Yang mereka anggap Sampah !!!
Hanya seonggok sampah
Menghiburpun tak dianggap
Hanya bisa pecahkan gendang telinga.
Mereka …
Ya… mereka para penikmat ibu kota
Dan Kami…
Hanya pengamen jalanan
Sinis...
Tak ada gerak walau sedikit
Jangankan tergerak
Melirikpun enggan
Membisu…
Hanya mampu mengernyit
Seolah mengumpat sengit
Mendengar ocehan yang semakin pekik
kami…
Selalu tersenyum….
Tutup rapat derita kehidupan
Seraya tetap senandung ria
Walau entah mereka anggap apa
Sinis…
Melirik…
Seraya jemari tangan menghadang
Saat sekantong plastik (yang kami anggap kehidupan ) disodorkan
Tidak 1 sen pun !!!
Kami…
Yang mereka anggap Sampah !!!
Hanya seonggok sampah
Menghiburpun tak dianggap
Hanya bisa pecahkan gendang telinga.
Mereka …
Ya… mereka para penikmat ibu kota
Dan Kami…
Hanya pengamen jalanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar