Kamis, 08 Mei 2014

Sepele tapi Penasaran

Pagi tadi di angkot menuju kantor. Bapak tua berjenggot dengan anak gadis manisnya kulihat sedang berbincang serius. Bapak tua berjenggot itu kutaksir umurnya mungkin 45thn dan gadis manis yg sedari tadi digenggam erat tangannya, yang selalu menunduk sepanjang berada diangkot itu kutaksir umurnya 19thn. Saya tidak tahu perbincangan awal antara bapak dan anak itu. Tapi ada yang menarik disini, mungkin juga terdengar menggelitik. Saat tiba-tiba saja bapak tua itu bicara begini

"kamu jangan melulu selalu serius, hidup akan terasa sulit. Bagaimana tidak kecoa mati saja kamu ratapi bahkan berniat kamu tahlili. Bagaimana kamu menghadapi masalah yg besar nanti?"

Saya merasa sedikit tersindir perihal terlalu serius menjalani hidup. Tapi saya bingung tidak habis pikir, benarkah sigadis sampai meratapi saat kecoa mati bahkan berniat menahlilinya?

Masih terfikir dibenak saya hingga saat ini tentang si gadis yg meratapi kematian kecoa. Apa kecoa adalah binatang kesukaannya? Ah tp rasanya kok tidak mungkin, atau itu hanya kiasan dari bapak tua. Entahlah,  sampai saat ini saya belum menemukan jawabannya. Ditengah perjalanan bapak tua dan anak gadis itu turun dari angkot sebelum sempat kutanyakan maksud sebenarnya.

Eh tapi, tidakkah saya sadar. Bahwa hal sepele seperti ini saja masih juga saya fikirkan hingga detik ini. benarkah hidup terlalu serius kujalani?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar