Rabu, 08 Juni 2011

:: Yang Tercatat ::

Ayah,,



Maaf jika aku baru tersadar Bahwa sudah terlalu banyak keringat yang keluar dari kulitmu Hingga tak mampu aku seka walau dengan sejuta handuk Karena sudah membanjiri dan menggenangi setiap lantai yang kupijak Maaf jika aku kini tercenung Karena terperangah oleh gundukan kebijakan Yang telah kau pikirkan, katakan, dan kau lakukan... Hingga rasanya segunung uang yang telah kukumpulkan Tak mampu untuk membayar semuanya



Maaf jika aku baru melihat Banyaknya luka di otak dan tubuhmu karena tersayat oleh segala kekurangan dan ketidak berdayaanku, Terhujam dan tertikam oleh tindak tanduk yang tiada berkenan, Maaf jika aku tidak memperhatikan Berjuta keluh dan lenguh lelah yang kau teriakkan di kesunyian kala sendiri, Sembunyi agar tak ada anakmu yang terbangun karenanya di tengah malam Dan kembali ke dunia mimpi dengan ketidakberdayaan jiwa.



Aku tahu engkau telah hidup di dua alam sejak dulu Siang kau sibuk bagai semut yang tak kenal lelah Dan malam kau beterbangan bagai kelelawar lapar yang tak kenal bosan mengepak sayap, Aku juga tahu bahwa kau telah tutupi sakit dan perihmu Karena ketegaran itu harus kau tunjukkan agar kami tiada berteriak lapar dan sedih. Kini usiamu telah lanjut seperti bunga yang kembali merunduk setelah 1 minggu mekar. Gurat gurat lemas di wajahmu mulai berlomba untuk bersolek Dan ritme nafasmu yang semakin lemah terdengar hembusannya.



wahai ayah......ini aku tulis sebuah surat janji padamu akan ku bangun ruang Kebahagiaan dimasa tuamu, dalam satu kedip mata akan ku antar ke Istana kebahagiaan yang ingin kau dapatkan. dalam satu sebut kau panggil kau akan berada didalamnya, Ketenangan jiwa yang kau idamkan dalam dua kali teriakmu akan terbirit birit untuk menghadapmu, Senyum-senyum puas dalam dua kali kau injak bumi akan tergantung dengan manis di wajahmu. Segarnya udara pagi tanpa beban..akan selalu menyapamu tanpa kau mimpikan terlebih dulu Dan peluk istri tercintamu akan selalu dapat kau rasakan karena tak akan pernah ku biarkan ia mengkhawatirkan kebutuhanku dan adik2ku..... Insya Allah.... dengan izin Allah..



Surat janjiku ini adalah sumpah atas nyawaku, Surat janji ini adalah harta yang menjadi jaminan atas kebahagiaanku, Jika boleh maka biar kutukarkan semua nafas yang kumiliki dengan terkabulkannya isi suratku, Sebelum aku melihat ayah menangis bahagia dan memelukku atas terciptanya mimpimu, Maka tak akan pernah kubiarkan tubuh ini beristirahat hingga jatuh dan terkulai untuk selamanya. Hidupku untuk kebahagiaanmu wahai orangtuaku percaya dan yakinlah aku mampu esok.





seperti yang telah diceritakan sahabatfillah.... Mutiara Hati..... '23.25' WIB



:: Smoga bermanfaat juga untuk kita smua..... ::

keep ukhuwah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar